![](https://mediacakrawala.com/wp-content/uploads/2025/01/PBN-BOLA130.jpeg)
Baca juga artikel lainnya.
Mediacakrawala.com – Kapten Persib Bandung, Marc Klok, memberi komentar tentang Shin Tae-yong saat masih jadi pelatih Timnas Indonesia. Marc Klok menyebut pria asal Korea Selatan tersebut ingin punya kekuasaan mutlak atau diktator.
Marc Klok pernah jadi andalan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Namun, sejak laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam, 21 Maret 2024, Marc Klok tidak pernah dapat panggilan ke Timnas Indonesia lagi.
Baru-baru ini, PSSI resmi memecat Shin Tae-yong dari kursi pelatih. Pengumuman pemecatan pelatih 54 tahun itu dilakukan pada hari Senin (6/1) lalu. Shin Tae-yong dipecat walau masih punya kontrak hingga 2027.
Keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong bisa dibilang mengejutkan serta menuai pro dan kontra di kalangan fans. Sementara, kepada media Belanda, Marc Klok mengungkap apa yang terjadi di Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong Seorang Diktator
Setelah pemecatannya, muncul banyak rumor tentang Shin Tae-yong. Terutama terkait hubungan dengan pemain dan caranya dalam menangani ruang ganti. Termasuk situasi ruang ganti usai laga melawan Bahrain dan China.
Sementara, komentar menarik diberikan Marc Klok kepada media asal Belanda yakni ESPN NL. “Dia (Shin Tae-yong) benar-benar seorang diktator dan dia ingin berada di atas kelompoknya,” ucap Marc Klok.
“Ini seperti pukulan ganda. Di satu sisi, negara itu penuh pujian untuk Shin Tae-yong, yang telah menjabat selama sekitar lima tahun. Pemecatannya mengejutkan rakyat. Dia telah mencapai sesuatu untuk pembangunan pemain dan negara,” sambung Marc Klok.
Shin Tae-yong dan Pemain Terkendala Komunikasi
Selain kepemimpinan, pola komunikasi Shin Tae-yong juga acap kali dapat sorotan. Shin Tae-yong dinilai tidak aktif belajar bahasa Inggris atau Indonesia untuk memudahkan komunikasi dengan anggota tim lainnya.
Marc Klok membenarkan bahwa komunikasi jadi masalah antara Shin Tae-yong dan tim. Bahkan, masalah komunikasi disebut membuat para pemain Timnas Indonesia merasa tidak nyaman.
“Kendala bahasa menjadi kendala pelatih nasional sebelumnya, yang membuat banyak pemain jengkel. Itu yang membuat saya jengkel. Saya pernah berkonflik dengan pelatih nasional sebelumnya. Jika Anda berdiskusi dengannya, dia dapat mencoret nama Anda. Itulah jalan keluarku,” ucap Marc Klok.